Selasa, 02 Oktober 2012

Ketiban Bedug Masjid, Seorang Balita Tewas



[imagetag]

Malang benar nasib Elok Maulidah (4,5), balita asal RT 1 RW 3 Desa Watutulis Utara Prambon. Saat main-main di bawah bedug Masjid Attaqwa, Jalan Raya Watutulis dengan teman-teman seusianya saat shalat taraweh Rabu (26/7/2012) malam, tertindih bedug yang ikatnya lepas hingga akhirnya meninggal.

Akibat musibah itu, kepala, hidung dan mulut putri pasangan Sugiharto (47) dan Ulifah (42) itu RT 1 RW 3 Desa Watutulis Utara Prambon itu mengucurkan darah segar. Dagu korban memar karena posisi kejatuhan bedug, korban kondisi tengkurap.

Korban yang juga siswi TK A RA Baiturrohim Watutulis itu langsung dilarikan ke RS Dr Sukandar Mojosari Mojokerto, namun menghembuskan nafas terakhir di tengah perjalanan.

Menurut Danang (22), sepupu korban yang juga ikut menolong saat kejadian, bedug lepas karena ikatnya sudah aus. Bedug itu jatuh miring dan mengenai keponakannya.

"Saya dengar suara brak pas doa akan sholat witir. Saya kira itu suara kecelakaan kendaraan di jalan raya. Setelah banyak anak-anak histeris, saya meloncat dan korban sudah tertindih bedug dan kondisi masih sadar. Korban langsung saya larikan ke rumah sakit, namun kedahuluan meninggal," ucapnya Kamis (26/7/2012).

Sugiharto, ayah korban, menuturkan atas musibah ini, mungkin masjid-masjid yang ada harus mulai melakukan pengecekan kondisi tali dan penyangga bedug. "Jangan sampai hal yang sama terulang lagi di tempat lain. Soalnya juga anak, tidak mengerti kondisi tempat mainan itu membahayakan atau tidak. Kita yang dewasa yang harus teliti," tukasnya.

Korban adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Kakak pertamanya Danu Prasetya (22) dan Ulfi (18). Korban juga sudah dimakamkan sekitar pukul 07.30 pagi tadi.*

Sumber

#bcfda5


Tidak ada komentar:

Posting Komentar