Cahaya terbuat dari partikel-partikel kecil energi yang disebut foton, yang bergerak lar biasa cepat—300.000 km per detik dalam ruang hampa. Sains memberitahu kita bahwa tidak ada yang bisa bergerak secepat cahaya.
Walaupun partikel, cahaya juga bertindak seperti gelombang, dan memiliki berbagai panjang gelombang. Mata kita hanya bisa melihat cahaya dalam kisaran panjang gelombang tertentu—yaitu sinar tampak (jenis yang kita lihat dari Matahari, atau lampu). Tetapi sinar gamma, sinar-X, dan sinar ultraviolet juga jenis-jenis cahaya—yang fotonnya terlalu energetik (dan panjang gelombangnya terlalu pendek) untuk terlihat oleh mata kita. Demikian pula, foton dari sinar infra merah, microwave, dan gelombang radio memiliki energi yang terlalu rendah (dan panjang gelombangnya terlalu panjang) untuk kita lihat.
Sinar tampak memiliki warna-warni pelangi, dan sinar putih, seperti sinar matahari, hanyalah warna-warna itu yang digabungkan. Letakkan prisma di tengah seberkas sinar putih terang, dan sinar itu akan terurai menjadi warna-warna pembentuknya, atau panjang-panjang gelombangnya. Pertama, merah yang panjang gelombangnya lebih panjang, kemudian jingga, kuning, hijau, biru, dan akhirnya ungu, yang memiliki panjang gelombang terpendek dalam sinar tampak. (Pelangi muncul karena prisma membiaskan sinar dari setiap gelombang cahaya dengan sudut sedikit berbeda dengan yang di sebelahnya, jadi masing-masing muncul sendiri). Prisma kedua untuk menangkap cahaya pelangi, yang diletakkan jungkir balik, akan menggabungkan kembali warna-warna menjadi sinar putih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar