Sabtu, 29 September 2012

Jaring Laba-laba : Terkuat Di Dunia



[imagetag]

Tahukah sobat sains bahwa Jaring laba-laba diyakini lebih kuat daripada baja. Militer Amerika Serikat pernah berencana membuat jaket anti peluru yang dibuat dari pintalan jaring laba-laba. Bahkan dikatakan apabila jaring itu dipilin menjadi setebal pensil dan dibentangkan di angkasa, sebuah pesawat Boeing 747 yang sedang terbang pun bisa terhenti karenanya.

Kekuatannya pun ternyata masih dapat dilipatgandakan dengan meyisipkan partikel-partikel logam tertentu. Seung-Mo Lee dari Max Planck Institute of Microstucture Physics di Halle, Jerman berhasil meningkatkan kekuatan jaring laba-laba hingga dua kali lipat. Satu helai jaring laba-laba yang telah direkayasa sanggup mengangkat beban seberat 27,5 gram.

Jaring laba-laba memiliki rancangan yang unik dengan perhitungan teknik yang menyertainya. Jika kita memperbesar laba-laba menjadi seukuran manusia, jaring yang dianyamnya itu akan memiliki tinggi sekitar 150 meter . bisa kalian bayangkan seorang manusia seorang diri mampu membuat bangunan dengan tinggi 150 meter. hanya dengan bahan2 yang ada di dalam dirinya.... luar biasa.

Kenapa bisa seperti itu, para ilmuwan sudah meneliti mengenai hal yang tersebut selama berabad abad, Jawabannya tersembunyi dalam kunstruksi sutera. Riset yang dilakukan oleh perusahaanperusahaan pengolah bahan kimia internasional baru bisa menentukan sebagian bahan dari benang labalaba ini.

Pembuatan Sutera Sutera yang dibuat labalaba jauh lebih kuat dibanding serat alami atau serat sintetik manapun yang kita kenal. Menyadari hal ini, para ilmuwan mulai bereksperimen untuk memahami bagaimana labalaba membuatnya. Mereka yang pertama kali melakukannya berpikir bahwa hal tersebut semudah mengambil sutera dari ulat sutera. Namun ternyata pikiran mereka keliru.

Cara yang digunakan laba laba sungguh serupa dengan proses yang digunakan untuk membuat serat serat industri seperti nilon: labalaba mengeraskan suteranya dengan mengasamkannya. Vollrath memusatkan penelitiannya pada labalaba taman yang dikenal sebagai Araneus diadematus, dan memeriksa saluran yang dilalui sutera sebelum keluar dari tubuhnya. Sebelum memasuki saluran ini, sutera terdiri dari proteinprotein sutera. Di dalam saluran ini, selsel khusus mengeluarkan air dari proteinprotein sutera tersebut. Atomatom hidrogen yang diambil dari air tersebut dipompakan ke bagian lain dari saluran dan menghasilkan bak asam. Ketika proteinprotein sutera bersentuhan dengan asam tersebut, proteinprotein ini melipat dan saling membentuk jembatanjembatan yang mengeraskan suteranya.

Tentu saja pembentukan sutera ini tidak sesederhana itu, perbandingan campuran antara elemenelemen yang dihasilkan sangat penting. Sebagai contoh, jika benang lengket yang dibuat, dan jumlah bahan perekatnya tidak memadai, maka kemampuan untuk menangkap mangsa akan hilang. Jika bahan perekatnya terlalu banyak, dayaguna jaring akan berkurang. Untuk mencapai tujuan yang dikendaki, produkproduk kelenjar lain harus digunakan dengan kadar yang benar. []

Sumber

#bcfda5


Tidak ada komentar:

Posting Komentar