Senin, 30 Januari 2012

Kuda Kristen

Ada seorang kristen yang taat banget, sampe-sampe kudanya pun diajar supaya mengerti tentang Kristen. Tiap kali dia naik kuda, dia ngucap syukur...Haleluyah...maka kudanya pun maju. Kalo misalnya dia mau berdoa di tengah perjalanan, dia langsung aja ngucap...Ya Tuhan...maka kudanya pun langsung berhenti karena mengerti.
Suatu saat seorang pastor datang ke rumahnya, dan sang pastor tertarik untuk mencoba kuda miliknya. Dia pun mengjari pastor tersebut, ”Pastor, gampang kok mengendalikan kuda ini, cukup bilang Haleluyah kalo mau maju, dan kalo mau berhenti sebut saja Ya Tuhan”.
Pastor tertarik banget, dia pun naik ke atas kuda. Lalu dengan ragu-ragu dia berkata Haleluyah dan kudanya pun maju. Si pastor sangat senang, dan dia mencoba untuk berhenti dan berkata Ya Tuhan lalu kudanya pun berhenti. “Wah pintar juga nih kuda” pikir si pastor dalam hati.
Lalu dia ingin mencoba lebih jauh lagi....Haleluyah!!! pastor berteriak, si kuda meringkik lalu berlari.. Si pastor tambah semangat...”Yiiihhaa... Haleluyah! Puji Namanya! Haleluyah!” dan kudanya pun semakin cepat berlari. Tiba-tiba ada jurang di depan dan si pastor kaget dan panik....”Ya Tuhan...Ya Tuhan” katany gemetar. Untung aja pas dengar kata Ya Tuhan kudanya pun berhenti, pas banget di mulut jurang. Si pastor bernafas lega kembali dan mengucap syukur...Haleluyah.. Uppss hehehehehe

Be Fruitful!!!

Berbuah??? Emang kita pohon mangga? Atau pohon stroberi? Mana bisa manusia berbuah?
Hahahahahhaaaa.....temans (alias teman-teman), itu hannya kata kiasan. Bukan arti yang sebenarnya. Berbuah disini gak berarti ada buah yang bisa keluar dari hidung atau tangan kita. Tau kan???
Berbuah bisa diartikan tiga hal. Pertama, berbuah jiwa-jiwa. Dengan apa yang kita lakukan, maka kita bisa punya buah “jiwa-jiwa” yang tadinya menghilang atau malah gak kenal Tuhan Yesus. Kita bisa bersaksi tentang kasih setia Tuhan kepada kita, yang gak pernah ninggalin kita dalam kondisi apapun. Melalui tingkah laku dan perbuatan, kita pun bisa menjadi berkat. Melalui perkataan dan kesucian, kita juga bisa menjadi berkat bagi orang lain. Banyak orang bisa kenal dan percaya kepada Tuhan Yesus melalui hidup kita. Kita gak kudu nunggu jadi pendeta dulu atau hamba Tuhan sepenuh waktu untuk bisa berbuah jiwa.
Kedua, berbuah Roh. Temans, ketika kita percaya pada Tuhan Yesus dan menyerahkan hidup kita kepadaNya, maka Roh Kudus akan menunjukkan karyanya dalam hidup kita. Buah-buah roh itu kayak yang tertulis di surat Galatia 5:22-23.
Buah Roh ada sembilan : “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.” Udah pasti, kesembilan buah Roh itu secara otomatis terjadi dalam hidup kita. Setiap kita pasti kudu belajar untuk mencapai buah-buah Roh itu. Misalnya  aja kalo kita pada dasarnya adalah orang yang gampang tersinggung, gak berarti setelah kita percaya Tuhan Yesus, maka kita langsung jadi orang yang gak gampang tersinggung lagi. Wah, itu kudu melewati proses, temans. Tinggal bagaimana kita  aja, apakah kita mau diproses atau gak. Kalo kita mau diproses, maka buah Roh bisa cepat berkembang dalam kehidupan kita. Gak heran loh kalo ada pemarah jadi penyabar?? Itu karena buah Roh telah menguasai hidupnya.
Ada juga beberapa teman yang hobi banget mengeluh. Dia selalu gak puas dengan apa yang dialaminya. Dia selalu gak bisa ngeliat kalo hidupnya udah diberkati dengan perhatian dari orang tua, kasih sayang dari teman-temannya.
Tapi dia selalu bilang kalo hidupnya gak bahagia karena kurang ini dan kurang itu. Tetapi, ketika dia berserah kepada Tuhan dan ia membiarkan Tuhan terus memproses hidupnya, lambat laun teman kita ini jadi lebih sering bersukacita.
Ketiga, berbuah talenta. Buah kita yang berikutnya adalah talenta. Tuhan telah menciptakan kita untuk maksud yang sangat luar biasa. Karena itulah, Tuhan ingin kita menjadi berkat bagi kehidupan orang lain. Salah satu cara yang dipersiapkan Tuhan agar bisa jadi berkat untuk orang lain adalah buah talenta. Dengan talenta yang kita miliki, Tuhan ingin memberkati orang lain. Misalnya aja, Tuhan ngasih talenta main musik, ya mainkanlah musik itu dengan segenap hati, jiwa dan raga.
Hee Ah Lee, seorang gadis muda yang sangat berbakat memainkan piano. Dia memang seorang pianis, tapi dia bukan hanya pianis biasa. Hee Ah Lee hanya memiliki dua jari pada masing-masing tangannya sehingga berbentuk seperti capit udang. Dalam pikiran manusia, apa mungkin orang yang hanya punya 4 jari bisa jadi pianis? Buktinya bisa tuh. Apa arti dari semua ini, temans? Artinya, Tuhan selalu memberikan talenta pada semua orang, gak peduli siapapun dia. Yang sering jadi masalah, apakah kita mau memakai talenta ita atau gak. Kalo kita bisa memaksimalkan apa yang ada dalam hidup kita, maka talenta kita pun akan berbuah menjadi berkat bagi orang lain

Temans, apa yang ada dalam pikiran kita saat ini?
Mau berbuah? Be fruitful...WHY NOT???

Mengukur Keliling Bumi

Kini kamu bisa mengetahui keliling Bumi memakai perkakas dan satelit pengamat. Tetapi kamu tidak memerlukan peralatan canggih untuk menggukur sebuah planet. Kamu dapat melakukan apa yang dilakukan Eratosthenes  lebih dari 2.000 tahun yang lalu. Ia menghitung ukuran Bumi tanpa meninggalkan lantai perpustakaan tempatnya bekerja.
Eratosthenes adalah cendekiawan Yunani yang hidup di Alexandria, sebuah kota di Mesir, antara tahun 276 dan 196 SM. Ia bekerja di Museum Alexandria, yang sebagiannya museum dan sebagiannya lagi pusat riset. Di sana ada taman botani, kebun binatang, observatoriumastronomi, dan laboratorium. Para cendekiawan memberi kuliah di aula  kuliah museum; lainnya bersantai, menikmati santapan, dan bercakap-cakap di ruang makan museum.
Eratosthenes adalah kepala perpustakaan museum, yang memiliki koleksi sekitar 100.000 buku, semuanya ditulis di atas gulungan papirus (semacam kertas yang dibuatdari alang-alang papirus). Ia menaruh minat pada segala sesuatu: Ia telah mempelajari filsafat, sejarah, dan ia menjadi kritisi teater. Beberapa rekan cendekiawannya menganggap ia sebagai amatir–seseorang yang berkecimpung dalam banyak hal, tetapi bukan kelas satu dalam bidang apapun.
 Eratosthenes sudah mendengar dari para pengembara tentang hal aneh yang mereka lihat di Syene, sebuah kota jauh di selatan Alexandria. Pada tengah hari di hari pertama musim panas–siang terpanjang dalam setahun–bayangan lenyap di Syene. Matahari berdiri tegak lurus di atas kepala; sinarnya menyorot lurus ke bawah. Kalau memandang ke sumur yang dalam, kamu dapat melihat pantulan piringan Matahari di air di bawah sana.
Namun, di Alexandria, Eratosthenes melihat tembok-tembok museum menimbulkan bayangan pada tengah hari di hari pertama musim panas. Dari pengamatan sederhana ini, ia mampu menghitung ukuran seluruh planet.
Begini caranya: Eratosthenes tahu bahwa karena jarak luar biasa antara Matahari Bumi, sinarnya mencapai Alexandria dan Syene dalam berkas-berkas sinar sejajar yang bersisian. Jika Bumi datar, maka bayangan akan lenyap di seluruh dunia pada tanggal 21 Juni. Tetapi, ia memperkirakan, karena Bumi melengkung, tembok-tembok dan tiang-tiang di Alexandria–sekitar 800 km sebelah utara Syene–menonjol dari permukaan Bumi dengan sudut berbeda.
Jadi pada tengah hari di hari pertama musim panas, Eratosthenes memakai rumus geometri sederhana untuk menemukan banwa puncak obelisk itu memiliki kemiringan dari Matahari sedikit di atas 7°.
Karena tidak ada bayangan pada tengah hari di Syene di hari pertama musim panas itu, sudut di Syene pastilah 0°, atau tidak ada sudut sama sekali. Ini artinya,  Alexandria berjarak 7° lebih sedikit dari Syene sepanjang keliling Bumi.
Semua lingkaran memiliki 360°, dan kelilinng Bumi bukan perkecualian. Sudut 7° antara dua kota itu sekitar 1/50 lingkaran. Jadi Eratosthenes mengalikan jarak antara Syene dan Alexandria–sekitar 800 km–dengan angka 50, mendapatkan angka 40.000 untuk jarak keliling Bumi. Para astronom modern menghitung keliling Bumi tepatnya 40.061 km. Eratosthenes telah membuktikan dirinya sebagai cendekiawan kelas satu.
Kini, ada satu bidang ilmu, namanya geodesi, yang mengkhususkan diri untuk mengukur planet kita. Ahli-ahli geodesi menggunakan alat-alat survei khusus untuk mengukur sudut-sudut Bumi. Mereka mengukur gravitasi untuk menentukan bentuk yang tepat dari planet ini, dan mereka memanfaatkan posisi satelit-satelit dia angkasa untuk mengukur segitiga-segitiga, dengan satelit sebagai puncaknya, dan dua stasiun bumi sebagai dua sudut lain dari segitiga.

Selasa, 24 Januari 2012

Surat Jaminan

Empat orang pendeta yang belum menikah, mengikuti sebuah kompetisi yang diselenggarakan oleh sebuah keluarga yg merindukan agar anak wanita mereka yang cantik satu-satunya mendapatkan seorang suami yang dapat menjamin kehidupan anak mereka.
Pendeta pertama: aku seorang pendeta yang memiliki gelar Mth, Mdiv dan Rektor sekolah alkitab. Aku yakin kita bisa ibarat seperti papan tulis dan kapur yg dapat saling mengisi dan memberkati, karena orang dapat membacanya.. Wanita: memandang dan menggelengkan kepalanya dan berkata: kamu bilang kita bisa seperti papan tulis dan kapur? Lalu penghapusnya siapa? Bukankah sewaktu-waktu aku bisa digantikan orang lain karena dihapus oleh dia…;-), ? artinya: No
Pendeta kedua: aku seorang pendeta yang sudah memiliki gedung gereja sendiri, kami baru saja beli meskipun cicil… tapi aku jamin kamu pasti bangga punya suami pendeta sudah punya gedung gereja sendiri. Wanita: memandang…dan…menggelengkan kepalanya, kalau kamu sudah punya gedung gereja. Aku ikut nyicil juga nggak? yang artinya…you now that alias No!
Pendeta ketiga: Hello..aku seorang pendeta yang memiliki jemaat besar, saking besarnya aku baru mengerti bahwa tanpa pendamping yang mendampingiku..rasanya pelayananku pincang! Aku percaya kamu bisa mendampingiku…;-) karena kita akan saling melengkapi.. Wanita: memandang pendeta..dari atas sampai kebawah dan memperhatikan kedua kakinya. Dan berkata: kamu punya kedua kaki yang sehat yang Tuhan sudah berikan, berarti kamu hanya butuh aku kalau sewaktu-waktu kamu pincang alias dibuat ban serep! Kamu lebih cinta pelayananmu alias jemaatmu yang besar daripada istri dan keluargamu….hmmmm;-) sorry: No!
Pendeta keempat: memandang dan memperhatikan wanita ini, tidak dapat berkata apa-apa. Agak nerves, dan mulai keluar keringat didahinya…? lalu memasukkan tangannya kedalam kantong bajunya dan mengeluarkan secarik kertas yang dilipat. Memandang lagi wanita itu dan memberikan kertas itu kepada wanita yang juga memandangnya bertanya-tanya dalam hati,,,jangan-jangan pria ini bisu? Wanita: (menerima kertas) dan berkata:…kamu kenapa? Kok nggak bicara, bisu ya? (Dan mulai membaca kertas itu). Setelah membacanya, kemudian melipatnya kembali dan memperhatikan pria itu. Ada perubahan wajah yang tersenyum dan mata yang berkaca-kaca pada wanita ini. Dan tanpa menunggu lebih lama lagi, dia berkata: aku menerima dan memilih engkau menjadi calon suamiku….:-)
Orang tua si Wanita begitu senang mendengar keputusan anak mereka, sebab mereka begitu percaya apa yang diputuskan anaknya adalah yang terbaik buatnya. Wanita itu menyerahkan kertas itu kepada orang tuanya untuk dibaca, tertulis disana: “Ketika aku melihat wajahmu pada kertas persyaratan yg tertulis, aku tidak saja jatuh cinta. Tetapi aku memperhatikan dengan sungguh-sungguh persyaratan yang engkau buat pada kompetisi ini, yaitu: mendapatkan seorang suami yang dapat menjamin kehidupanmu. Pertama: aku menulis ini bukanlah karena aku tidak dapat berbicara, tetapi ini merupakan sebuah surat yang kutulis dengan tanganku sebagai jaminan. Kedua: Aku, menjamin tidak saja ketika engkau hidup dalam dunia ini, tetapi ketika engkau tinggalkan dunia ini aku menjamin bahwa di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu (Joh 14:2 )”
Orang tua wanita itu berkata: benar anak ku, pilihanmu tepat sekali. Bukankah kita sudah memiliki segala sesuatunya dalam hidup ini? Engkau seorang wanita yg memiliki pendidikan yang tinggi, ayah jauh-jauh menyekolahkan engkau untuk mendapatkan gelar phd mu. Rumah yang engkau miliki serta rumah yang ada saat ini semua adalah milik mu, dan bukankah engkau juga telah memiliki sebuah perusahaan yg besar, yang Ayah telah percayakan kepadamu dengan pegawai yang hampir tersebar disetiap kota besar dinegeri ini.
Tetapi adakah dari keempat pria selain dari yang satu itu dapat menjamin ketika engkau tinggalkan dunia ini tetap dapat menjamin hidupmu? Terpujilah Tuhan yang telah memilih dan memberikan calon suami yang sederhana dan tetap berani berkata aku dapat menjamin hidupmu didunia yang fana ini dan yang akan datang. Orang tua wanita itu mendekati Pria itu dan bertanya: siapakah nama Bapa mu yg ada pada kertas ini? Pria itu menjawab: Yesus Kristus..
#Air Hidup#

Pengorbanan Itu Indah

Musim hujan sudah berlangsung selama dua bulan sehingga di mana-mana pepohonan tampak menjadi hijau. Seekor ulat menyeruak di antara daun-daun hijau yang bergoyang-goyang diterpa angin.
"Apa kabar daun hijau???" katanya. Tersentak daun hijau menoleh ke arah suara yang datang.
"Oo, kamu ulat. Badanmu kelihatan kecil dan kurus, mengapa?" tanya daun hijau.
"Aku hampir tidak mendapatkan dedaunan untuk makananku. Bisakah engkau membantuku sobat?" kata ulat kecil.
"Tentu ... tentu ... mendekatlah ke mari."
Daun hijau berpikir, jika aku memberikan sedikit dari tubuhku ini untuk makanan si ulat, aku akan tetap hijau, hanya saja aku akan kelihatan belobang-lobang, tapi tak apalah
Perlahan-lahan ulat menggerakkan tubuhnya menuju daun hijau. Setelah makan dengan kenyang, ulat berterima kasih kepada daun hijau yang telah merelakan bagian tubuhnya menjadi makanan si ulat. Ketika ulat mengucapkan terima kasih kepada sahabat yang penuh kasih dan pengorbanan itu, ada rasa puas di dalam diri daun hijau. Sekalipun tubuhnya kini berlobang di sana sini, namun ia bahagia bisa melakukan bagi ulat kecil yang lapar.
Tidak lama berselang ketika musim panas datang, daun hijau menjadi kering dan berubah warna. Akhirnya ia jatuh ke tanah, disapu orang dan dibakar.
Apa yang terlalu berarti di dalam hidup kita sehingga kita enggan berkorban sedikit saja bagi sesama? Toh akhirnya semua yang ada akan binasa. Daun hijau yang baik mewakili orang-orang yang masih mempunyai "hati" bagi sesamanya.
Yang tidak menutup mata ketika melihat sesamanya dalam kesulitan. Yang tidak membelakangi dan seolah-olah tidak mendengar ketika sesamanya berteriak minta tolong.
Ia rela melakukan sesuatu untuk kepentingan orang lain dan sejenak mengabaikan kepentingan diri sendiri. Merelakan kesenangan dan kepentingan diri sendiri bagi sesama memang tidak mudah, tetapi indah..
Ketika berkorban, diri kita sendiri menjadi seperti daun yang berlobang, namun itu sebenarnya tidak mempengaruhi hidup kita. Kita akan tetap hijau, Allah akan tetap memberkati dan memelihara kita.
Bagi "daun hijau", berkorban merupakan satu hal yang mengesankan dan terasa indah serta memuaskan. Dia bahagia melihat sesamanya bisa tersenyum karena pengorbanan yang ia lakukan. Ia juga melakukannya karena menyadari bahwa ia tidak akan selamanya tinggal sebagai daun hijau. Suatu hari ia akan kering dan jatuh.
Demikianlah hidup kita, hidup ini hanya sementara kemudian kita akan mati. Itu sebabnya isilah hidup ini dengan perbuatan-perbuatan baik: kasih, pengorbanan, pengertian, kesetiaan, kesabaran dan kerendahan hati.
Jadikanlah berkorban itu sebagai sesuatu yang menyenangkan dan membawa sukacita tersendiri bagi anda. Dalam banyak hal kita bisa berkorban.
Mendahulukan kepentingan sesama, melakukan sesuatu bagi mereka, memberikan apa yang kita punyai dan masih banyak lagi pengorbanan yang bisa dilakukan. Jangan lupa bahwa kita pernah menerima pengorbanan yang tiada taranya dari Yesus hingga kita bisa diselamatkan seperti sekarang ini.
#Air Hidup#

Lautan Biru? Lautan Hijau?

Lautan biru? Lautan hijau? Air minum yang bening tanpa warna. Sebenarnya, apa warna air? Jawaban yang mengejutkan adalah: Air murni itu biru. Tetapi karena sangat ssedikit air dalam segelas air, warnanya terlalu samar untuk dilihat. Isilah bangunan kaca bening dengan air yang sama, dan kita akan melihat nuansa biru yang sebenarnya.
Warna terutama tergantung pada bagaimana molekul air menyerap dan memantulkan cahaya. Cahaya putih, seperti sinar matahari, terdiri dari pelangi warna yang disebut spektrum. Molekul air menyerap sebagian besar bagian merah sampai hijau pada spektrum yang bergerak melewatinya. Bagian biru dipantulkan kembali, jadi kita melihat biru.


Tetapi tidak semua air berwarna sama. Jauh di tengah samudera, airnya biru tua dan hampir ungu. Namun dekat daratan–sepanjang garis pantai–nuansa warna air berkisar dari biru, hijau, sampai hijau kekuningan. Mengapa ada perbedaan itu?
Jawabannya berhubungan dengan apa yang mengambang di air dan sedalam apa air itu.
Dekat pantai, air laut dipenuhi dengan tumbuhan kecil dan serpihan materi organik yang terhanyut dari daratan. Seperti tumbuhan hijau di darat, tumbuhan mini ini, yang disebut fitoplankton, mengandung zat kimia yang disebut klorofil. Klorofil menyerap sebagian besar cahaya merah dan biru, dan terutama memantulkan hijau. Jadi air beberapa laut dekat pantai tampak hijau.
Dilihat dari angkasa luar, warna lautan seperti warna daratan, menunjukkan dimana kehidupan di Bumi paling padat. Perairan hijau seperti hutan hujan tropis di benua, penuh dengan kehidupan. Air biru tua, dengan sedikit kehidupan, mirip dengan padang gurun putih yang kosong di benua.
Cara air dan material yang mengambangdi dalamnya menyerap cahaya juga mengubah warna di bawah air. Bayangkan kamu sedang mengemudi kapal selam kuning. Dekat permukaan air, kapal selammu sepenuhnya kuning. Namun semakin dalam kamu menyelam, cahaya harus melewati semakin banyak air sebelum mengenai kapalmu. Pada saat kapal selammu berada 30 meter di bawah permukaan, sebagian besar kuning, oranye, dan merah di sinar matahari yang menembus lautan telah diserap oleh molekul air.Yang tersisa kebanyakan cahaya biru dan hijau. Jadi bukannya kuning, kapal selammu tampak biru kehijauan. Menyelam lebih dalam lagi, dan sebagian besar hijau juga lenyap, hanya menyisakan cahaya biru redup.
Air laut yang keruh–air yang mengandung lebih banyak material mengambang di dalamnya–menyerap lebih banyak cahaya daripada air jernih. Jadi air keruh lebih cepat menjadi gelap saat kamu turun makin dalam.

Senin, 23 Januari 2012

14 Sifat & Perbuatan Wanita Yang Dibenci Pria

1.  Akumulasi
"Kamu kan sudah punya baju hitam, sayang". Pria tidak habis pikir mengapa wanita memerlukan suatu benda atau barang lebih dari satu.

2.  Sahabat karib
Pria juga punya sahabat baik dan mereka juga berdiskusi seperti wanita. Tapi yang tidak bisa dimengerti pria tentang wanita adalah wanita menceritakan apa saja terhadap sahabat karib, termasuk tentang diri si pria itu. Seringkali disertai embel-embel, "Jangan cerita lagi kepada siapapun, saya hanya menceritakan kepadamu." Kalau takut diceritakan lagi kenapa harus cerita.

3.  Menggerutu
Yang juga tidak bisa dimengerti pria adalah wanita menghabiskan satu waktu untuk menggerutui seseorang.

4.  Menangis
Pria paling tidak suka melihat wanita menangis. Hal ini membuat mereka merasa bersalah sekaligus bingung, apa yang membuat wanita menangis. Pria tidak bisa membedakan air mata kesedihan karena telah terjadi sesuatu yang benar-benar menyedihkan. Karena film sedihpun bisa membuat wanita menangis. Selain itu ada rasa iri pada pria, mereka tidak bisa menangis seperti wanita walaupun sesekali mereka ingin melakukannya.


5.  Rasa ingin tahu yang besar
Termasuk ingin tahu, "Kenapa sih, sayang? Kok diam saja? tanya wanita jika melihat kekasih atau suaminya berdiam diri. Kalau tidak dijawab si wanita akan terus bertanya, "Sedang memikirkan apa sih?" Padahal terkadang pria hanya ingin berdiam diri saja dan benar-benar tidak memikirkan apa-apa. Kalau si pria bilang tidak memikirkan apa-apa, wanita tidak percaya, "Ah bohong! kalau tidak kok diam saja?" Dan wanita masih nekat saja. Baru berhenti kalau pria benar-benar sudah marah.

6.  Bertanya tentang kondisi tubuh
Pria paling tidak suka ditanya, "Sayang, saya gemuk atau kurus? Menurut kamu, saya tambah gemuk nggak?" Atau pertanyaan lain yang sejenis, Misalnya "Perut saya gendut ya? Atau pinggul saya makin besar nggak?" Ini merupakan pertanyaan yang menjebak dan paling sulit dijawab pria. Tapi sekali wanita bertanya pria merasa tidak bisa melepaskan diri. Kalau pria bilang tidak, si wanita akan bilang bohong, kalau ia si wanita tidak senang. Satu-satunya cara pria untuk menghindari hal ini adalah pura-pura sibuk atau lari.

7.  Busana
Pria benar-benar tidak bisa melihat perbedaan antara acrylic skivvy dari DKNY atau kain warna hitam lainnya dari Zambesi. Apa salahnya pakai celana panjang yang dibeli tahun lalu jika masih kuat? Dan kenapa mesti beli lagi?

8.  Cemburuan
Yang ini juga cukup rumit untuk dipahami pria. Di satu sisi wanita bilang tidak suka pada pria yang over protective dan penuh prasangka. Tapi pada saat yang sama, wanita cemburu melihat mata prianya terbelalak ketika menonton adegan seksi atau melihat wanita lain.

9.  Cinta
Pria memegang prinsip bahwa mereka cukup sekali saja mengatakan I Love You. Dan ini akan terus berlaku sampai dia menampakkan perubahan. Jadi pria tidak pernah bisa mengerti, mengapa wanita terus bertanya, apakah masih cinta padahal ia belum berubah. Sederhananya jika 2 + 2 = 4, mengapa masih harus bertanya? Kalau wanita terus mendesak paling-paling dia akan "Sekarang saya kan masih sama kamu. Lalu kamu kira itu karena apa?"

10.  Menu
Yang juga membingungkan pria adalah, saat makan di luar, si wanitanya berkeras tidak mau makan udang goreng mentega, tidak mau spaghetti atau kue keju dan sebagainya. Tapi sesudah si pria memesan untuk dirinya sendiri, sepanjang makan si wanita terus ambil dari piringnya. Jika dia merasa terganggu dan tanya, kenapa tadi tidak pesan apa-apa, si wanita akan menjawab "Tadi kan saya tidak merasa lapar!" atau "Ah, saya kan makannya hanya untuk iseng saja." Dalam hati mungkin si pria berkata, isengnya kok gangguin orang makan.

11.  Tak punya baju
Pria tidak habis pikir, baju wanita selemari penuh, dengan belasan pasang sepatu. Tapi si wanita tetap saja bilang tidak punya baju untuk pesta. Pria juga tidak mengerti pada wanita mengapa baju yang sudah dipakai ke satu pesta tidak boleh dipakai ke pesta yang lainnya. Atau merasa salah tingkah jika bertemu dengan orang tersebut pada kesempatan lain tapi masih pakai baju yang sama.

12.  Permainan bertanya
Pria takut dengan permainan bertanya yang disukai wanita, "Kapan pertama kali kamu merasa sayang pada saya?" "Waktu itu saya pakai baju apa?" "Dimana kita ciuman untuk pertama kalinya." Jika si pria salah menjawab biasanya wanita akan marah. Kalau dia lupa, wanita menganggapnya kurang perhatian, kalau perhatian kan akan ingat. Atau si wanita kurang berarti lagi untuk dia sampai saat sepenting itu pun sudah dilupakannya.

13.  Alasan
Pria juga merasa serba salah jika si wanitanya memintanya menjelaskan alasan sesuatu yang dilakukannya. Terkadang mereka melakukan sesuatu tanpa alasan tertentu. Jadi dalam hati pria mungkin bertanya, "Apakah segala sesuatu harus disertai alasan?"

14.  Belanja
Belanja merupakan olahraga satu-satunya yang tidak bisa dilakukan pria. Itu sebabnya mereka paling malas kalau diminta mengantar si wanita belanja.

Love Is Hurt

Cinta itu menyakitkan bila kita mencintai tapi dikhianati.
Cinta itu menyakitkan bila kita mencintai tapi tidak dihargai.
Cinta itu menyakitkan bila kita mencintai tapi tidak dimengerti.
Cinta itu menyakitkan bila kita mencintai tapi disalah mengerti.
Cinta itu menyakitkan bila kita mencintai tapi tidak dihiraukan.
Cinta itu menyakitkan bila kita mencegah dan melarang untuk kebaikan tapi dimusuhi
Cinta itu menyakitkan tatkala kita tidak menghiraukan jeritan dan peringatan dari orang yang mencintai kita.
Cinta itu menyakitkan bila kita mencintai tapi cinta kita dipermainkan.

Tapi tahukah kamu…

Hati Bapa sakit saat Dia mencintai tapi cintaNya dan anugrahNya dipermainkan.
Hati Bapa sakit saat Dia menjerit “Jangan kesana dan kembalilah sekarang” tapi tidak kita hiraukan.
Hati Bapa sakit saat Dia melarang kita untuk kebaikan tapi kita memusuhiNya.
Hati Bapa sakit saat Dia mencintai tapi cintaNya tidak dihiraukan.
Hati Bapa sakit saat Dia mencintai tapi cintaNya disalah mengerti.
Hati Bapa sakit saat Dia mencintai tapi cintaNya tidak dimengerti.
Hati Bapa sakit saat Dia mencintai tapi kita tidak menghargai cintaNya.
Hati Bapa begitu sakit saat Dia mencintai tapi kita menghianati cintaNya.
Dan akhirnya, Bapa hanya mampu terdiam melihat kita melukaiNya.
Dia hanya mampu menangis dan menanggung sakit saat kita melukaiNya.
Dia hanya mampu menunggu kita untuk kembali padaNya dengan berderai air mata.
Dia hanya mampu berkata “Kembalilah padaKu” dengan air mata.
Dia hanya mampu menunggu kita bertobat dan meninggalkan tingkah kita yang menyakitiNya.

Kembalilah padaNya dan jangan biarkan Dia menunggu.
Kembalilah padaNya dan jangan biarkan Dia menangis lagi melihat perbuatan kita.
Kembalilah padaNya sekarang juga..
Karena hanya pertobatanmu dan cintamu yang tulus yang mampu membuat Bapa tersenyum lagi..
Karena cinta akan menjadi indah tatkala cinta itu terbalas dengan cinta yang tulus juga.

Minggu, 22 Januari 2012

Cahaya Di Sekitar Kita

Cahaya terbuat dari partikel-partikel kecil energi yang disebut foton, yang bergerak lar biasa cepat—300.000 km per detik dalam ruang hampa. Sains memberitahu kita bahwa tidak ada yang bisa bergerak secepat cahaya.
Walaupun partikel, cahaya juga bertindak seperti gelombang, dan memiliki berbagai panjang gelombang. Mata kita hanya bisa melihat cahaya dalam kisaran panjang gelombang tertentu—yaitu sinar tampak (jenis yang kita lihat dari Matahari, atau lampu). Tetapi sinar gamma, sinar-X, dan sinar ultraviolet juga jenis-jenis cahaya—yang fotonnya terlalu energetik (dan panjang gelombangnya terlalu pendek) untuk terlihat oleh mata kita. Demikian pula, foton dari sinar infra merah, microwave, dan gelombang radio memiliki energi yang terlalu rendah (dan panjang gelombangnya terlalu panjang) untuk kita lihat.

Sinar tampak memiliki warna-warni pelangi, dan sinar putih, seperti sinar matahari, hanyalah warna-warna itu yang digabungkan. Letakkan prisma di tengah seberkas sinar putih terang, dan sinar itu akan terurai menjadi warna-warna pembentuknya, atau panjang-panjang gelombangnya. Pertama, merah yang panjang gelombangnya lebih panjang, kemudian jingga, kuning, hijau, biru, dan akhirnya ungu, yang memiliki panjang gelombang terpendek dalam sinar tampak. (Pelangi muncul karena prisma membiaskan sinar dari setiap gelombang cahaya dengan sudut sedikit berbeda dengan yang di sebelahnya, jadi masing-masing muncul sendiri). Prisma kedua untuk menangkap cahaya pelangi, yang diletakkan jungkir balik, akan menggabungkan kembali warna-warna menjadi sinar putih.

Mengapa Langit Biru???

Kadang-kadang pertanyaan-pertanyaan paling sederhana paling sukar dijawab. Para ilmuwan telah mengajukan banyak penjelasan selama sekian tahun tentang mengapa langit biru. Tetapi yang terbaik datang dari Lord John Rayleigh, seorang ilmuwan Inggris, hampir 100 tahun lalu.
Kita mulai dari awal. Sinar matahari yang menerangi langit siang berwarna putih-jadi langit harusnya putih cemerlang, kan? Agar langit menjadi biru, pasti sesuatu terjadi pada cahaya saat melewati atmosfir Bumi.
Sinar putih terbuang dari pelangi warna. Kita dapat melihat pelangi ini ketika kita melihat cahaya melalui prisma. Prisma mengurai cahaya menjadi barisan warna: merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu. Bersama-sama, mereka menjadi cahaya yang kita lihat sebagai putih.
Jadi saat sinar putih memancar masuk dari Matahari, sesuatu pasti memecahkan cahaya itu menjadi warna-warnanya. Kemudian, dengan suatu cara, bagian biru dari cahaya menenggelamkan semua warna lainnya.
Apa yang menyebabkan ini ya? Ada beberapa kemungkinan.
Udara yang menyelimuti Bumi terdiri dari gas-gas nitrogen, oksigen, argon, dan lain-lain bercampur dengan uap air dan kristal es. Juga ada debu dan polutan kimia, dan jauh di atas ada lapisan ozon. Semua bagian udara ini telah dituduh sebagai penyebab langit biru.
Sebagai contoh, baik air dan ozon cenderung menyerap cahaya kemerahan, membiarkan cahaya yang lebih biru untuk lewat. Mungkin, pikir beberapa ilmuwan, ini menyebabkan langit biru.
Tetapi ternyata tidak terdapat cukup air dan ozon untuk menyerap jumlah cahaya merah untuk membuat langit menjadi biru.
Tahun 1869, John Tyndall, seorang ahli fisika Inggris,berpendapat bahwa debu dan partikel-partikel lain di udara mengurai cahaya, dan biru keluar paling kuat. Untuk membuktikan gagasannya, ia membuat kabut asap dan kemudian menyorotkan berkas cahaya putih menembusnya. Di lihat dari samping, kabut asap itu menjadi biru tua.
Tyndall memutuskan bahwa jika langit diisi dengan udara bersih yang sempurna, cahaya putih akan lewat tanpa terurai. Udara murni seharusnya menghasilkan cahaya putih yang cemerlang.
Mulanya, Rayleigh juga mempercayai ini, tetapi tidak untuk waktu lama. Tahun 1899, ia menerbitkan penjelasannya sendiri: Udara itu sendiri, bukan debu atau kabut asap, kata Rayleigh, yang mengubah langit menjadi biru.
Inilah yang terjadi: Sejumlah sinar matahari melewati ruang kosong antara molekul-molekul gas di atmosfir, tiba di tanah sebagai cahaya putih seperti awalnya. Tetapi sinar matahari yang bertabrakan dengan molekul-molekul gas, seperti oksigen, terserap, kemudian disebarkan ke segala arah.
Atom-atom dalam molekul gas menjadi bergejolak oleh cahaya dalam segala panjang gelombang, dari merah sampai ungu, ke "depan", "belakang", dan "sisi-sisi" molekul. Jadi sebagian cahaya langsung ke tanah, sebagian lagi dikirimkan ke angkasa, dan sebagian meluncur kembali ke arah Matahari.
Apa yang ditemukan Rayleigh adalah kecemerlangan cahaya yang muncul tergantung pada warna. Delapan foton cahaya biru muncul untuk setiap satu merah. Jadi cahaya biru yang memancar keluar dari molekul delapan kali lebih terang daripada cahaya merah.
Hasilnya? Cahaya biru yang pekat mengalir pada kita dari semua arah di langit, dari trilyunan molekul gas. Langit tidak "murni" biru, karena warna-warna lain juga mencapai mata kita. Tetapi sangat samar, ditenggelamkan oleh biru yang sangat cerah.

Tuhan Tersenyum Ketika Kita Memuji


Ibrani 13:15 “Sebab itu, dengan perantaraan Yesus, hendaklah kita selalu memuji-muji Allah; itu merupakan kurban syukur kita kepada-Nya, yang kita persembahkan melalui ucapan bibir untuk memuliakan nama-Nya.”
_______________________________________________________________


Tidak banyak hal yang lebih baik daripada menerima pujian yang tulus dan penghargaan dari orang lain. Tuhan sendiri menyukainya juga. Dia tersenyum ketika kita mengekspresikan pujian dan rasa syukur kita kepada-Nya.


Kehidupan Nuh membawa kesenangan kepada Tuhan karena dia hidup dengan hati yang memuji dan bersyukur. Tindakan pertama Nuh setelah selamat dari air bah adalah mengungkapkan terima kasih kepada Allah dengan mempersembahkan korban. (Kejadian 8:20). Kita memuji Tuhan untuk siapa Dia dan kita bersyukur kepada Tuhan atas apa yang telah Dia lakukan. (Ibrani 13:15; Mazmur 116:17)


Daud berkata, “Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia dengan nyanyian syukur; pada pemandangan Allah itu lebih baik dari pada sapi jantan, dari pada lembu jantan yang bertanduk dan berkuku belah.” (Mazmur 69:30-31). Suatu hal yang menakjubkan terjadi ketika kita memberikan pujian dan syukur kepada Tuhan. Ketika kita memberi kenikmatan pada Tuhan, hati kita sendiri dipenuhi dengan sukacita!



Contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari, Ibu kita senang memasak untuk kita. Salah satu kesenangan yang besar dalam hidupnya adalah melihat kita anak-anaknya makan dan menikmati apa yang telah dia siapkan. Semakin kami menikmati makanan itu, maka akan membuat Ibu kita semakin senang.
Tapi kita anak-anaknya juga menikmati saat kita menyenangkan Ibu kita dengan mengekspresikan kenikmatan makanan yang Ibu kita siapkan.


Ini bekerja untuk kedua belah pihak, yang memasak, maupun yang menikmati makanan. Saat kita menikmati makanan kita, biasanya kita akan mengatakan betapa nikmat makanan itu dan memuji yang memasak. Kita bermaksud tidak hanya untuk menikmati makanan tetapi juga menyenangkan Ibu kita. Semua orang senang.
Ibadah bekerja secara dua arah juga. Kita menikmati apa yang telah Tuhan lakukan bagi kita, dan ketika kita mengekspresikan kenikmatan itu pada Tuhan, ini membawa sukacita bagi Tuhan — tetapi juga meningkatkan sukacita kita sendiri.


Kitab Mazmur mengatakan, “Tetapi orang-orang benar bersukacita, mereka beria-ria di hadapan Allah, bergembira dan bersukacita.” (Mazmur 68:3)
_______________________________________________________________
Saat kita memuji dan mengungkapkan rasa syukur kita, ini membawa sukacita bagi Tuhan, juga membawa sukacita bagi kita sendiri.