Selasa, 24 Januari 2012

Lautan Biru? Lautan Hijau?

Lautan biru? Lautan hijau? Air minum yang bening tanpa warna. Sebenarnya, apa warna air? Jawaban yang mengejutkan adalah: Air murni itu biru. Tetapi karena sangat ssedikit air dalam segelas air, warnanya terlalu samar untuk dilihat. Isilah bangunan kaca bening dengan air yang sama, dan kita akan melihat nuansa biru yang sebenarnya.
Warna terutama tergantung pada bagaimana molekul air menyerap dan memantulkan cahaya. Cahaya putih, seperti sinar matahari, terdiri dari pelangi warna yang disebut spektrum. Molekul air menyerap sebagian besar bagian merah sampai hijau pada spektrum yang bergerak melewatinya. Bagian biru dipantulkan kembali, jadi kita melihat biru.


Tetapi tidak semua air berwarna sama. Jauh di tengah samudera, airnya biru tua dan hampir ungu. Namun dekat daratan–sepanjang garis pantai–nuansa warna air berkisar dari biru, hijau, sampai hijau kekuningan. Mengapa ada perbedaan itu?
Jawabannya berhubungan dengan apa yang mengambang di air dan sedalam apa air itu.
Dekat pantai, air laut dipenuhi dengan tumbuhan kecil dan serpihan materi organik yang terhanyut dari daratan. Seperti tumbuhan hijau di darat, tumbuhan mini ini, yang disebut fitoplankton, mengandung zat kimia yang disebut klorofil. Klorofil menyerap sebagian besar cahaya merah dan biru, dan terutama memantulkan hijau. Jadi air beberapa laut dekat pantai tampak hijau.
Dilihat dari angkasa luar, warna lautan seperti warna daratan, menunjukkan dimana kehidupan di Bumi paling padat. Perairan hijau seperti hutan hujan tropis di benua, penuh dengan kehidupan. Air biru tua, dengan sedikit kehidupan, mirip dengan padang gurun putih yang kosong di benua.
Cara air dan material yang mengambangdi dalamnya menyerap cahaya juga mengubah warna di bawah air. Bayangkan kamu sedang mengemudi kapal selam kuning. Dekat permukaan air, kapal selammu sepenuhnya kuning. Namun semakin dalam kamu menyelam, cahaya harus melewati semakin banyak air sebelum mengenai kapalmu. Pada saat kapal selammu berada 30 meter di bawah permukaan, sebagian besar kuning, oranye, dan merah di sinar matahari yang menembus lautan telah diserap oleh molekul air.Yang tersisa kebanyakan cahaya biru dan hijau. Jadi bukannya kuning, kapal selammu tampak biru kehijauan. Menyelam lebih dalam lagi, dan sebagian besar hijau juga lenyap, hanya menyisakan cahaya biru redup.
Air laut yang keruh–air yang mengandung lebih banyak material mengambang di dalamnya–menyerap lebih banyak cahaya daripada air jernih. Jadi air keruh lebih cepat menjadi gelap saat kamu turun makin dalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar