Sabtu, 29 September 2012
7 Mitos Tentang Asam Urat
Sama halnya dengan diabetes atau disfungsi ereksi, asam urat merupakan salah satu jenis gangguan kesehatan yang banyak diselingi dengan mitos yang terkadang terkesan berlebihan. Padahal sebenarnya gangguan kesehatan itu pasti muncul akibat hal-hal yang tampaknya sepele seseorang memiliki pola makan yang buruk atau jarang berolahraga.
Oleh karena itu, agar tak salah paham lagi dan bisa melakukan upaya pencegahan hingga penanganan terhadap asam urat , simak 7 mitos tentang asam urat dan penjelasan para pakar tentang hal itu seperti dilansir dari
Aarp, Selasa (4/9/2012) berikut ini.
1. Cuma orang kaya yang obesitas yang punya asam urat
Fakta: Setiap orang tak luput dari risiko terkena asam urat, berapapun berat badannya tapi berat badan ekstra akan meningkatkan risikonya, kata John Reveille, MD, direktur rheumatologi di University of Texas Health Science Center, Houston.
Asam urat juga sering didapati pada orang-orang yang punya masalah kesehatan yang ada kaitannya dengan berat badan seperti diabetes dan tekanan darah tinggi atau kolesterol.
Meski pendapatan tak ada kaitannya dengan asam urat, tapi gen yang dimiliki seseorang ternyata dapat mempengaruhi peluang seseorang untuk menderita asam urat. Jika orangtua Anda punya asam urat, Anda akan cenderung memilikinya juga.
2. Wanita tak kena asam urat
Fakta: Baik pria maupun wanita sama-sama berpeluang untuk menderita penyakit ini meski pria lebih rentan mengalaminya.
"Asam urat itu 10 kali lebih umum terjadi pada pria daripada wanita. Angka kejadian kasus baru asam urat pada pria dan wanita juga cenderung sama yaitu setelah berusia 60 tahun ke atas," terang Herbert Baraf, MD, profesor ilmu kedokteran dari George Washington University Medical Center, Washington, D.C.
3. Nyeri asam urat selalu menyerang jempol kaki
Fakta: Kondisi ini terjadi akibat asam urat yang menumpuk di dalam darah dan membentuk kristal yang membakar sendi. Asam urat memang seringkali menyerang jempol kaki terlebih dulu tapi serangan ini juga bisa terjadi di lutut, pergelangan kaki dan tangan.
Pada wanita penderita osteoarthritis (OA) nyeri asam urat biasanya dimulai di salah satu sendi pada tangan. Meskipun serangan perdananya hanya berlangsung di satu-dua sendi tapi dari waktu ke waktu tak tertutup kemungkinan banyak sendi yang akan terkena serangan itu. Apalagi jika asam uratnya tak kunjung diobati maka dapat menyebabkan kerusakan permanen pada sendi-sendi tersebut.
4. Jauh-jauh dari jeroan dan alkohol bisa cegah asam urat
Fakta: Minuman beralkohol, terutama bir dan jeroan seperti hati serta beberapa jenis ikan teri dan sarden mengandung senyawa alami bernama purine yang sangat tinggi.
Masalahnya ketika tubuh memecah senyawa ini maka akan tercipta asam urat sehingga makanan yang kaya purine dapat meningkatkan risiko serangan asam urat. Tapi manfaatnya hanya akan terasa jika Anda menghindari makanan ini, kalau sebaliknya, risiko terkena asam urat Anda masih tetap ada, kata Reveille.
5. Asam urat itu menyakitkan tapi tak mematikan
Fakta: Jangan salah, asam urat memang takkan membunuh Anda secara langsung tapi kondisi ini dapat mengakibatkan masalah kesehatan serius yang akhirnya bisa membunuh Anda, ujar Robert Keenan, MD, asisten profesor ilmu kedokteran dari Duke University.
Yang perlu diingat adalah asam urat mampu meningkatkan risiko serangan jantung, stroke hingga menimbulkan resistensi insulin atau hilangnya kemampuan tubuh untuk memanfaatkan insulin dalam rangka menurunkan gula darah. Jika tak kunjung diobati, asam urat itu tumbuh menjadi gumpalan kristal yang disebut tophi. Tophi ini bisa terinfeksi dan mengancam nyawa penderitanya.
6. Tak ada obat yang efektif untuk asam urat
Fakta: Padahal banyak obat yang mampu menghentikan perkembangan asam urat. Bahkan ada beberapa jenis obat pengendali nyeri dan peradangan yang bisa mengurangi penumpukan kristal asam urat dengan cepat.
Salah satunya adalah Colchicine (Colcrys) yang dapat diresepkan untuk mengobati asam urat akut. Obat yang berasal dari ekstrak tanaman itu telah digunakan untuk mengobati asam urat selama 2.000 tahun, ungkap Reveille. Cepat lambatnya kinerja Colchicine bergantung pada kondisi penderita, makin cepat dikonsumsi maka serangan asam uratnya akan teratasi makin cepat.
Steroid berbentuk suntikan juga dapat menangani peradangan akibat asam urat, biasanya dengan mengendalikan rasa nyeri dan pembengkakan akibat asam urat dalam waktu 24 jam.
Selain itu, obat-obatan yang diresepkan seperti allopurinol (Lopurin, Zyloprim), febuxostat (Uloric) dan probenecid (Benemid) dapat meringankan gejala asam urat dengan mengendalikan kadar asam urat dalam darah.
Dua tahun yang lalu, FDA juga baru saja menyetujui peredaran obat suntik untuk penderita asam urat tingkat lanjut bernama pegloticase (Krystexxa). Obat ini menurunkan kadar asam urat dan mengurangi penumpukan kristal asam urat di dalam sendi dan jaringan lunak.
Obat-obatan semacam ini biasanya diminum 1-2 pil dalam sehari, kata Baraf.
7. Sekali kena asam urat, perubahan gaya hidup takkan banyak membantu
Fakta: Perubahan gaya hidup dapat mengurangi keparahan dan frekuensi serangan asam urat. Bagi penderita pemula yang berupaya menurunkan berat badan maka kemungkinan serangannya akan makin sedikit, tandas Reveille.
Salah satunya dengan mengubah asupan seperti menghindari protein hewani yang mengandung banyak purine. Sebagai gantinya, penderita diminta untuk makan sayuran berprotein seperti buncis dan kacang polong.
Sebuah review yang ditampilkan pada jurnal Current Opinion in Rheumatology pada tahun 2010 menekankan bahwa makanan kaya protein seperti produk olahan susu (dairy products), kacang-kacangan, buncis, kacang polong dan gandum merupakan makanan yang sehat bagi penderita asam urat karena dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan resistensi insulin yang biasanya menghantui penderita.
Sumber
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar