Sabtu, 29 September 2012
Stress ! Pengen Kuliah Tapi Telah Menghamilin Pacar
Selamat siang, saya termasuk anak muda yang termakan pergaulan bebas. Saya pacar an dengan seorang wanita dan saya melakukan hubungan seksual dengan wanita tersebut, dan wanita itu sekarang positif hamil 60 hari.
Saya stres banget dengar berita ini, saya berencana untuk melanjutkan kuliah tahun ini. Betapa kecewanya orangtua saya kalo mendengar saya tidak jadi kuliah tapi malah menikah. Apa yang harus saya katakan ke orang tua saya!
Tolong Mbak kasih solusi dan bahasa yang pas agar ketika saya harus berhadapan dengan orangtua saya. Terimakasih Mbak. Mohon untuk dijawab kiriman saya.
Haf (Pria Lajang, 23 Tahun), almXXXXX@rocketmail.com
Tinggi Badan 177 Cm dan Berat Badan 58 Kg
Jawaban
Saudara Haf, saya tidak bisa menyalahkan Anda atas apa yang sudah terjadi. Semoga Anda belajar dari hal ini bahwa selalu safe sex, gunakan kondom ketika berhubungan seks, terutama seks pranikah.
Mau termakan pergaulan bebas atau bukan, hidup adalah pilihan. Anda bukan korban dari tren atau zaman, tapi Anda sudah menentukan pilihan hidup Anda sendiri. Ini adalah konsekuensi, jangan menyalahkan situasi atas apa yang Anda lakukan.
Konsekuensi dari hubungan seks berisiko adalah kehamilan yang tidak diinginkan. Jangan menambah permasalahan dengan berpikir untuk menggugurkan kandungan. Satu-satunya yang bisa Anda lakukan adalah pikirkan juga perempuan yang Anda hamili.
Jika Anda ingin bersikap jantan, ajukan dan tanyakan apakah Anda bisa bertanggung jawab sebagai seorang laki-laki dengan menikahinya? Karena sebagai seorang laki-laki yang menghamili seorang perempuan, Anda bertanggungjawab menikahi perempuan tersebut jika ia mau. Anda juga tidak berhak meminta perempuan tersebut untuk menggugurkan.
Untuk mengajukan diri kepada orangtua, yang pertama diperlukaan adalah bersikap jujur. Katakan kepada orangtua bahwa Anda melakukan kesalahan dengan melakukan hubungan seks berisiko dengan seorang perempuan. Kedua, katakan kepada orangtua bahwa Anda ingin menjadi laki-laki yang bertanggungjawab dan menanggung konsekuensi dari perbuatan Anda sendiri.
Nyatakan kepada orangtua bahwa Anda masih ingin kuliah. Mintalah saran kepada orangtua bagaimana mengelola kehidupan rumah tangga ketika di satu sisi Anda harus berkuliah namun harus berumah tangga. Jangan berpikiran negatif dulu mengenai orangtua sebab dapat membuat pikiran Anda menjadi tambah stres.
Saya yakin orangtua manapun, ditengah kekecewaannya, akan tetap mau memberikan saran yang membuat Anda mampu melanjutkan hidup dan kuliah sekaligus untuk menikah.
Zoya Amirin, M.Psi
Psikolog seksual bersertifikasi dengan pendidikan seksual berlatar belakang psikologi. Ketua dalam Komunitas Studi mengenai Perilaku Seksual dan juga merupakan anggota dari Asosiasi Seksologi Indonesia.
Pengajar mata kuliah Kesehatan Reproduksi, Ilmu Hubungan antar manusia, Public Relation, Ilmu Komunikasi Dasar di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia.
Sumber
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar