Sabtu, 18 Agustus 2012

Andai Waktu Bisa Diputar

Waktu selalu maju kedepan dan tidak pernah sedetik pun mundur kebelakang. Tapi andaikan saja waktu itu dapat kuputar, ada satu hal yang sangat ingin aku lakukan. Melihat wajahmu yang selalu bahagia karena kau adalah milikku. Melakukan hal-hal yang menyenangkan bersamamu. Selalu tertawa disaat kita bersama. Tanpa ada rasa sungkan untuk saling terbuka. Menerima segala kekurangan dan kelebihanmu.


Andaikan saja waktu dapat kuputar, aku ingin selalu bisa memegang tanganmu.
Andaikan saja waktu dapat kuputar, aku ingin selalu bisa membuat kamu tertawa.
Andaikan saja waktu dapat kuputar, aku ingin selalu bisa memberimu perhatian lebih.
Andaikan saja waktu dapat kuputar, aku ingin menjaga dirimu secara utuh baik jasmani dan rohani.

Andaikan saja waktu dapat kuputar, aku tidak ingin melihat engkau menangis. 
Andaikan saja waktu dapat kuputar, aku tidak ingin hanya kata janji yang keluar dari mulutku.
Andaikan saja waktu dapat kuputar, aku tidak ingin engkau menunggu kabar dari aku.
Andaikan saja waktu dapat kuputar, aku tidak ingin membuat engkau kecewa.

Tapi apa daya diriku, yang ada hanya penyesalan yang mendalam tertinggal sangat menyakitkan dalam diri ini. Penyesalan sangat terbesar dalam hidupku. Apa mungkin aku bisa melupakan dirimu? Apa mungkin aku bisa mendapat pengertian darimu untuk memaafkan diriku? Apa mungkin cinta ini dapat berpindah kepada orang lain?

Saat kita berpisah aku menyadari betapa cintanya aku. Hanya 7 bulan kita bersama tapi kau telah mengajari banyak hal kepada diriku. Kau ajari aku apa arti cinta itu sesungguhnya. Bukan sekedar hanya rasa suka sesaat. Cinta itu dapat membuat sesorang melakukan apapun. Cinta itu pengertian. Cinta itu saling menyanyangi. Cinta itu saling mensupport pasangannya. Cinta itu tidak egois. Cinta itu berani berkorban demi pasangannya. Cinta itu jujur dan saling terbuka. Cinta itu bukan untuk menyakiti.

Sekarang kau telah bahagia bersamanya. Tetapi sangat sedih melihat kebahagiaanmu. Bukan karena aku tidak ingin melihat engkau bahagia, tapi aku sedih karena bukan aku yang membuat engkau bahagia. Andai saja ada waktu dimana aku bisa melihat engkau bahagia karena aku, aku rela melakukan apapun untuk itu.

Sampai saat ini aku sangat merindukanmu. Masihkah kau ingat aku pernah berkata bahwa jika aku sudah mencintai seseorang akan sulit untuk melupakannya? Itulah yang terjadi denganku sekarang. Entah apa yang harus kulakukan. Sangat sakit untuk menghadapi hari-hariku tanpa dirimu lagi. Tapi aku tahu, rasa sakit ini tidak seberapa dengan rasa sakit yang telah kuperbuat pada dirimu.
Akankah kita dapat bertemu lagi? Apakah kau sudah benar-benar melupakan aku? Saat kau sudah benar-benar melupakan aku, itu bukan suatu kesalahanmu. Itu hal yang sangat wajar untuk orang seperti aku. Tapi setiap hari aku selalu berharap bisa bertemu kamu suatu hari nanti. Hanya untuk bisa menghilangkan rasa rindu ini untuk sesaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar